Tegang, takut, gelisah
adalah rasa yang kualami ketika melakukan inisisasi tepatnya inisiasi sore.
Pada pagi hari kita mempelajari sejarah de Britto,pelindung-pelindungnya dan
apa saja yang di de Britto karena Inisasi merupakan perkenalan dan semacam
tanda menjadi bagian keluarga besar de Britto. Karena di inisiasi kita
diperkenalkan bagaimana di jb nanti kelak. Maka dari itu inisiasi sangat berat
dan melelahkan. Tugas sangat banyak, pulang malam dan yang paling memorable adalah ketika dibentak-bentak
oleh kakak kelas. Awalnya fisik dan mentalku kaget ketika seperti itu badan
pegal,lelah namun masih harus mengerjakan tugas-tugas yang salah terus di mata
panitia, sempat merasa sedih juga tetapi romo john berkata “kamu bisa,kamu
mau,kamu sehat”. Dari kata-kata itu aku menjadi lebih semangat dan harus bisa
menjalani semua ini karena ini penting bagi siswa de Britto. Lama-kelamaan aku
mengerti bahwa tujuan inisisasi ini untuk memperkuat mental di jb dan dunia
luar kelak, dan tugas-tugas banyak mencerminkan bahwa di jb nanti tugas akan
sangat banyak. Ngomong-ngomong soal tugas aku jadi teringat ketika ada yang
tidak mengerjakan tugas akan dihukum push
up di panggung dan lari sambil berteriak “Aku akan menjadi lebih baik”. Ini
memang awalnya terlihat berlebihan tapi bila dipikir di jb kelak bila kita
tidak mengerjakan mungkin hukumannya akan lebih buruk karena nanti akan
berpengaruh nilai dan nilai itu lebih berat daripada hukuman fisik. Lalu ada
lagi hal yang unik seperti ketika kita disuruh untuk lari ke lapangan bola
untuk game kita dilarang untuk melewati tangga sambil kita dibentak-bentaki,
karena kita diajarkan untuk tidak melewati jalan pintas. Disaat game kita dilatih untuk memiliki rasa
kekeluargaan bersama teman sekelompok serta tutorku kak Adi dan kak Ariel. Kata
tutorku panitia disiplin itu seperti ayah yang akan marah bila kita melakukan
kesalahan dan tutor itu seperti ibu yang akan memberi pengarahan serta tempat
untuk berkeluh kesah. Lalu setelah itu kita snack
time dan disaat itu kita lari ke halaman dekat aula dan makan snack dan minum sambil dibentak-bentak
harus cepat,harus ambil dan tidak ada yang boleh dibuang, disitu kita diajarkan
untuk menghargai makanan karena banyak orang yg masih sulit untuk makan dan
kita harus cepat karena teman lain menunggu dan kita tidak boleh egois. Lalu
kita juga harus mengucapkan terima kasih kepada seksi konsumsi dan bodohnya aku
lupa untuk mengucapkan itu akhirnya aku dimarahi habis-habisan dan harus
meminta maaf kepada semua panitia yang ada di dekat situ. Lalu setelah itu kita
dilatih kejujuran dengan mengakui kesalahan mereka untuk dihukum seperti
mengumpat saat inisiasi, meniru kakak-kakak disiplin, lupa mengerjakan tugas,
membuat status di media sosisal tentang inisiasi, dan masih banyak yang
lainnya. Banyak sekali yang dihukum bahkan temanku lius selalu kena hukuman
tapi untungnya aku belum pernah dihukum maju di panggung hehe. Setelah kita 3
hari seperti itu pada hari ke-4 kita menginap. Aku sangat gelisah pada hari
sebelumnya karena atributku masih salah-salah dan aku kepikiran bakal bagaimana
saat menginap nanti. Akhirnya aku melawan rasa takutku dan mengikutinya, aku
membawa tikar, sapu lidi, serok dan lain-lain membuat bawaanku semakin berat.
Pada saat inisiasi sore kita mendadak menjadi santai dan hanya kerja bakti
biasa dan sesaat membawa kita terbawa santai karena tidak dibentaki lagi, namun
setelah itu semua seksi disiplin menjadi galak lagi bahkan lebih galak dari
sebelumnya. Kita disuruh mandi dan tiap kamar mandi harus ada 3-4 orang
didalamnnya,agar cepat saat mengantri kita hanya memakai celana dalam tidak ada
waktu untuk berpikir lagi, belum ada 3 detik sudah dibentak “Cepat cepat yang
lain menunggu” lalu buru-buru kita mandi dan keluar lalu memakai baju dan lari
ke aula lagi, aku teledor kemejaku jatuh dan celana dalamku tertukar dengan
orang lain. Setelah itu litani namun isinya hanyak dibentak dan dimarahi, lalu
ada teman yang dinilai tidak bisa lulus inisiasi karena nilai kurang dan kita
disuruh memilih kita tidak naik namun yang nilai kurang tadi naik atau dia
tidak naik namun kita naik, disaat memilih yang pertama kita ragu dan bila
memilih yang kedua kita tidak setia kawan. Lalu akhirnya kita dinyatakan lulus
semua dan semua panitia mendadak menjadi berdamai dan asik, kita makan bersama dan
nyanyi bersama sambil melihat video ketika kita inisiasi. Lalu pada pukul 4
pagi kita berkumpul di lapangan bola hanya menggunakan celana pendek. Kita
disuruh guling-guling lalu kita membakar atribut sore kita dan dilanjut acara
seperti pembaptisan sebagai keluarga besar de Britto.
Nilai yang bisa kudapat
dari inisiasi ini adalah aku diajarkan untuk menjadi lebih disiplin,lebih kuat
dalam mental dan fisik, mengenal sekolah lebih dekat, mengenal teman-teman
lebih dekat,diajarkan membuat doa dan refleksi. Walau belum tercapai seluruhnya
tujuan dari inisiasi tersebut namun aku sudah bisa merasakannya.
Kelebihan dari inisasi
ini adalah beda dari sekolah lain, memberi kita pembelajaran tentang bagaimana
jb nanti karena lebih efektif daripada hanya dijelaskan dengan kata-kata. Namun
kekurangannya terkadang jamnya masih sering molor, dan peraturan inisiasi
seperti syarat-syarat inisiasi masih belum ketat. Ide-ide yang bisa kuberikan
adalah tiap kelompok memakai baju yang ditentukan tiap kelompok, dibuat menjadi
seminggu, aktingnya dibuat lebih benar-benar terjadi.
Terima kasih telah membaca karangan saya.
0 komentar:
Posting Komentar